Peringatan Hari Pancasila di SMAN 15 Jakarta: Menjaga Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan
Jakarta, Kamis 1 Juni 2023, SMAN 15 Jakarta menyelenggarakan upacara peringatan Hari Pancasila yang dihadiri oleh seluruh siswa, Bapak Ibu Guru dan Karyawan. Acara tersebut diadakan untuk memperingati lahirnya Pancasila, ideologi negara Indonesia, yang menjadi dasar dalam menyelenggarakan pemerintahan dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Inspektur upacara kali ini adalah Kepala Sekolah, Ibu Ratna Widiastuti, S.Pd., yang membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan Indonesia.
Peringatan Hari Pancasila tanggal 1 Juni memiliki makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 1945, para pendiri bangsa dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) menyepakati Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila bukanlah sekadar sebuah konsep yang terpaku pada masa lalu, tetapi ia tetap relevan dan memiliki makna yang dinamis serta universal dalam setiap era.
Dalam sambutannya, Bapak Nadiem Makarim yang dibacakan oleh Ibu Ratna Widiastuti menekankan pentingnya menjaga prinsip-prinsip Pancasila dalam semua aktivitas negara. Lima nilai dasar Pancasila harus menjadi pijakan dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan serta program-program pendidikan di Indonesia.
Pertama, nilai Ketuhanan mengajarkan kita untuk melihat aspek spiritualitas dalam segala kebijakan yang kita susun dan laksanakan. Kemendikbudristek, sebagai lembaga pendidikan, berkomitmen untuk memastikan hak-hak peserta didik dalam mendapatkan pendidikan agama dan spiritualitas sesuai dengan keyakinan masing-masing. Selain itu, lembaga ini juga berperan dalam menjaga dan mewariskan warisan kebudayaan yang mengandung nilai-nilai ketuhanan.
Kedua, nilai Kemanusiaan mengajarkan kita untuk menghargai martabat dan mengutamakan kesejahteraan manusia dalam kebijakan dan program-program negara. Kemendikbudristek telah membuka akses pendidikan sebesar-besarnya untuk semua lapisan masyarakat, termasuk bagi mereka yang kurang mampu melalui kebijakan dan bantuan sosial yang bertujuan untuk menciptakan kesetaraan dalam pendidikan.
Ketiga, nilai Kebinekaan mengajarkan kita untuk menghargai keragaman dan menjadikannya sebagai kekuatan. Kemendikbudristek telah menyusun Kurikulum Merdeka yang menghubungkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar. Program-program pendidikan dan kebudayaan juga digalakkan untuk mendorong interaksi antara berbagai suku bangsa di seluruh Indonesia. Saling menghormati dan menghargai keanekaragaman adalah prinsip yang dijunjung tinggi.
Keempat, nilai Demokrasi mengajarkan kita untuk memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk berinteraksi, menyuarakan pendapat, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Transformasi pendidikan di Indonesia telah mengurangi pembelajaran satu arah dan meningkatkan diskusi dalam pembelajaran, sehingga anak-anak kita terlatih untuk berpikir kritis dan memiliki kebebasan berekspresi.
Kelima, nilai Keadilan Sosial mengajarkan kita untuk memperlakukan semua orang secara setara, tanpa memandang perbedaan dan melindungi hak-hak mereka. Kemendikbudristek berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan yang inklusif, termasuk bagi kelompok gender dan difabel. Program-program afirmasi dan bantuan sosial diarahkan untuk menciptakan kesempatan bersekolah yang setara bagi semua orang, tanpa terkecuali.
Selain itu, Kemendikbudristek juga telah menyusun “Profil Pelajar Pancasila” yang mencerminkan karakteristik ideal pelajar Indonesia. Profil ini mengajarkan anak-anak kita untuk memiliki iman, toleransi global, semangat gotong royong, kemandirian, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas. Dengan mengembangkan profil ini, diharapkan setiap pelajar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Melalui berbagai program dan kebijakan yang dilaksanakan, Kemendikbudristek sejalan dengan visi Indonesia Maju dan amanat Presiden Republik Indonesia yang didukung oleh rakyat melalui proses demokrasi. Meskipun banyak capaian yang telah diraih, Ibu Ratna Widiastuti menyadari bahwa perjalanan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa masih panjang. Masih diperlukan upaya terbaik dari semua pihak agar pendidikan dan kebudayaan dapat memberikan layanan yang terbaik bagi anak-anak Indonesia dalam menyongsong masa depan yang penuh harapan.
Peringatan Hari Pancasila di SMAN 15 Jakarta ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan. Dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara negara di bidang pendidikan dan kebudayaan, kita semua, termasuk siswa dan staf sekolah, harus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. Mari bersama-sama ber-Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global.
Selamat Hari Lahir Pancasila!